16 December 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Kegiatan literasi di Lahangan Sweet, Gulinten, Karangasem, Bali

Kegiatan literasi di Lahangan Sweet, Gulinten, Karangasem, Bali

Literasi di Tempat Rekreasi

Wayan Paing by Wayan Paing
November 28, 2019
in Khas
38
SHARES

Ada yang memandang dengan heran. Cuek saja sambil berlalu juga banyak. Beberapa ada yang terusik dan mulai mendekat. Sembari mengabadikan beberapa foto, baik foto lokasi setempat yang sengaja ingin dikunjunginya, maupun aktivitas membaca yang tumben dilihatnya.

Ada juga yang bertanya ada kegiatan apa? Setitik harapan tampak tersaji ketika beberapa pengunjung membuka beberapa koleksi yang ada. Wadah kardus yang sudut-sudutnya mulai robek sebagai tempat menampung beberapa koleksi yang tersisa, memang tampak tidak elegan, namun setidaknya mampu menimbulkan kesan yang tidak biasa. (Dalih untuk membenarkan kondisi yang ada, aha…hah..)

Begitulah yang terjadi pada kegiatan literasi di tempat rekreasi, tepatnya di Lahangan Sweet, sebuah tempat perkemahan di atas bukit di Banjar Gulinten, Bunutan, Abang, Karangasem, Bali.


Tentang Lahangan Sweet, Bisa Baca:

  • Dari “Lahangan Sweet”, Nikmati Sunrise di Pucuk Rinjani dan Sunset di Gunung Agung
  • Bocah Sekolah 6 Jam Jalan Kaki dan Terciptanya Wisata Alam di Gulinten, Karangasem…
  • Menerawang Literasi Mengambang di Pohon Jamblang

Kegiatan literasi boleh jadi menjadi kegelisahan bagi para pegiatnya. Hal ini terjadi di tengah kepungan pesatnya perkembangan media digital dengan sisi baik dan sisi kurang baiknya. Sisi baiknya, bagaimana memberdayakan kemajuan media digital tersebut menjadi pendukung kegiatan literasi. Dan sisi kurang baiknya, tentu saja kemajuan tersebut justru menjerumuskan banyak pihak, terutama generasi yang tidak siap menghadapinya, terjerembeb pada “lubang” negatifnya.

Sedangkan secara umum, kegiatan literasi ditanggapi beragam di berbagai kalangan. Membaca dan buku, sebagai salah satu simbol dari kegiatan literasi, bagi beberapa orang dianggap kegiatan yang mewah. Membeli dan mengoleksi buku sepertinya enggan dilakukan oleh masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan pedalaman, kalaupun ada, persentasenya sangat kecil. Ada rasa sungkan bagi banyak kalangan di pedesaan untuk mengoleksi buku. Bukan hanya kendala ekonomi, terlihat mencolok dan takut dianggap terlalu wah, menjadi salah satu alasannya.


Literasi di Lahangan Sweet, Bukit Gulinten, Karangasem, Bali

Di kalangan masyarakat perkotaan, kebiasaan membacakoran dan buku, sedikit telah disita oleh gadget dengan beragam info yang selalu berkembang sepersekian detik. Baik itu yang isinya fakta ataupun hanya bohongan belaka. Sementara itu, buku dan membaca masih menjadi momok yang tidak mengenakkan bagi sebagian besar pelajar.

Tidak kalah memprihatinkannya, di kalangan pendidik, masih banyak pula yang menjadikan buku sebagai barang mewah; sulit untuk mengoleksinya. Atau bahkan enggan? Kemampuan untuk memberikan materi yang disediakan pada buku ajar yang harus diselesaikan setiap semester, seolah sudah cukup menunjukkan profesionalisme dalam mengajar. Sedangkan kegiatan yang terkait dengan membaca buku dan embel-embelnya, seolah bukan hal yang penting. Tidak atau belum diwajibkan?

Kita bisa cek status media sosial semua kalangan tersebut di atas, lebih banyak unggahan sepiring nasi dengan ragam lauknya, dibandingkan dengan unggahan kegiatan membaca atau menulis sebagai sebuah kegiatan literasi.

Ditengah kesibukan kerja dan semua kondisi kegiatan literasi yang tampaknya masih memprihatinkan di semua kalangan, ada suatu kegiatan yang rutin atau tidak, pasti dilakukan: rekreasi.

Membawa kegiatan literasi ke tempat wisata, boleh jadi suatu hal yang memberi jalan bagi pengenalan kegiatan tersebut. Hal ini terutama bagi para pengunjung lokal. Pengunjung tersebut, terutama yang masih muda, tentu saja mulai harus diarahkan untuk tersadar bahwa kegiatan literasi yang berawal dari kegiatan membaca, sangat penting bagi masa depannya.

Tempat-tempat wisata yang menyajikan sarana untuk selfie, tampaknya menjadi sasaran yang amat bagus bagi mereka yang tergerak dan berani melakukannnya: Menyajikan kegiatan literasi di tempat wisata. Tentu saja tempat-tempat yang disasar adalah tempat rekreasi yang bersifat umum, sehingga tidak menjadi pengganggu bagi pengelola, bagi yang swasta. Tempat-tempat rekreasi yang dikelola masyarakat dan berada di daerah pedesaan dan pedalaman menjadi sasaran yang paling relevan. Selain bagi pengunjung, keberadaan lapak dan kegiatan literasi, diharapkan menarik perhatian masyarakat sekitarnya yang selama ini jarang dijamah hal tersebut.

 Tentu pelaksanaannya tidak semudah yang dibayangkan. Mengundang anak-anak sekolah untuk datang dan melakukan kegiatan membaca di tempat yang ramai dikunjungi, (sebagai salah satu contoh) memberikan rasa canggung bagi peserta. Membuat pula beragam reaksi bagi pengunjung.

Akan tetapi, kegiatan serupa ini perlu diupayakan untuk semakin menggaungkan gema literasi yang sudah dimulai sejak empat tahun terakhir ini. Pendidik dan pegiat, adakah kreasi untuk melakukan hal tersebut? Mari mulai bersama! [T]

Tags: karangasemLiterasi
Wayan Paing

Wayan Paing

Lahir di Gulinten, 6 April 1983. Menjadi guru di Ababi, Abang, Karangasem. Saat mahasiswa suka sastra dan teater yang kini ingin ditekuninya kembali

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 3k Fans
  • 41 Followers
  • 1.4k Followers

ADVERTISEMENT

tatkala.co

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
One of the works of the Undiksha Fine Arts Student Exhibition May 7, 2018 (Picture by Mursal Buyung)
Poetry

Poems by Devy Gita : Out of Nowhere, A Second Then Good Bye

OUT OF NOWHERE Out of nowhere No one to be known Nothing to be shown Guilt to be blown Out...

by Devy Gita
September 8, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Senjakala

by Satria Aditya
December 7, 2019
Foto-foto koleksi penulis
Ulasan

Puisi di Balik Genting – Ulasan Pentas “Energi Bangun Pagi Bahagia” di Bali

PUISI-puisi bertebaran di balik tiga daun genting yang menutupi wajah Frank, Bass, dan Bob. Kata-kata puitis yang begitu menarik, namun ...

February 2, 2018
Lomba Cerdas Cermat (Tangkas), Dulu dan Sekarang. Foto dr. Ketut Suantara
Esai

Lomba Cerdas Cermat (Tangkas), Dulu dan Sekarang

kalau kau ingin perjalanan yang cepat                 berjalanlah sendirian                 tapi kalau hendak melangkah lebih jauh                 bepergianlah bersama sama ...

November 12, 2019
Opini

Revitalisasi (Reklamasi) Teluk Benoa, Proletar Melawan Hegemoni

Ketika cara dominasi melalui ototarian telah usang, hegemoni menjadi cara yang paling ampuh untuk menguasai kaum marginal. Apa dominasi, apa ...

February 2, 2018
Esai

BENYAI

Edisi 9/9/19 KOPLAK menggaruk rambutnya yang mulai beruban dengan ujung kuku jempolnya yang panjang. Butiran-butiran ketombe menempel diujung kuku juga ...

September 9, 2019
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Bekas Tamparan Bapak

Cerpen: Satia Guna SORE ini kami ada janji untuk bermain sepak bola kampung. Bermain di lapangan yang dilingkari pohon bambu, ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Kunjungan siswa sekolah dasar ke ART BALI [Foto: Art Bali]
Kilas

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

by tatkala
December 6, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gubernur bagikan air bersih di Nusa Penida
Sumber: nasional.republika.co.id
Opini

Ulangan Sejarah Krisis Air di Nusa Penida

by I Ketut Serawan
December 15, 2019

POPULER

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

February 2, 2018
Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (51) Cerpen (116) Esai (833) Essay (3) Features (3) Fiction (2) Fiksi (2) Khas (229) Kiat (16) Kilas (130) Opini (413) Peristiwa (81) Perjalanan (34) Persona (6) Poetry (2) Puisi (74) Ulasan (259)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In