16 December 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Pameran seni rupa karya dosen Undiksha Singaraja

Pameran seni rupa karya dosen Undiksha Singaraja

Cara Dosen Merespons Kondisi Kekinian – Catatan Pameran Seni Rupa Dosen Undiksha

Eka Prasetya by Eka Prasetya
November 27, 2019
in Ulasan
159
SHARES

TANAH liat yang dibentuk serupa manusia itu saling bertumpuk. Sengkarut meniti tangga. Manusia-manusia liat itu berebut, bertempuk, menuju sebuah mangkuk tanah liat yang di dalamnya terdapat air.

Di dalam mangkuk itu, sejumlah manusia-manusia liat lainnya tenggelam. Beberapa lainnya masih mampu timbul, setelah menginjak manusia liat lainnya.

Mangkuk dan manusia tanah liat itu, merupakan bagian dari karya seni rupa yang dibuat Luh Suartini, dosen seni rupa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Karya itu diberi judul Berebut Tempat Basah (2019, stoneware, variable dimension).

Lewat karya itu, Suartini berusaha menunjukkan kondisi kekinian, tatkala para pekerja negeri maupun swasta, berusaha berebut tempat yang dianggap “basah”. Padahal “tempat basah” itu bisa saja jadi sumber petaka. Pekerja bisa tenggelam dalam pekerjaan yang tak pernah berakhir, atau tenggelam dalam masalah korupsi.

Luh Suartini adalah salah satu dari 10 dosen jurusan pendidikan seni rupa Undiksha yang menyelenggarakan pameran, di Ruang Galeri Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha. Pameran itu dibuka Wakil Rektor III Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, pada Rabu (27/11/2019).


Pameran Seni Rupa karya dosen Undiksha Singaraja

Adapun sembilan dosen lain yang terlibat dalam pameran yakni Hardiman, Mursla, I Nyoman Sila Agus Sudarmawan, Gede Eka Harsana Koriawan, I Ketut ‘Kumis’ Sudita, I Gusti Nengah Sura Ardana, I Wayan Sudiarta, I Nyoman ‘Polenk’ Rediasa, dan I Made Susanta Dwitanaya. Mereka akan menggelar pameran bersama, hingga 11 Desember mendatang.

Karya-karya yang dihadirkan tak melulu karya seni lukis. Memang karya lukis sangat mendominasi. Tercatat ada 20 karya lukis yang dipamerkan. Namun ada pula sejumlah karya lain. Seperti kriya keramik yang dibuat Luh Suartini, instalasi yang dibuat Agus Sudarmawan, kriya kayu yang dibuat oleh I Nyoman sila dan I Ketut Sudita, dan fotografi yang dibuat oleh Mursal.

Dalam hal karya lukis, berbagai gaya ditampilkan. Ada yang menampilkan gaya realis seperti yang dihadirkan I Gusti Nengah Sura Ardana, gaya surealis, maupun abstrak.

Sura Ardana, sengaja menghadirkan karya-karya yang bersifat realis. Sejumlah wajah sepuh, dihadirkan pada karya-karyanya. Tengok saja karya berjudul Lapuk Itu Indah (2019, cat minyak pada kanvas, 150×250 cm). Pada karya itu, ia menghadirkan sesosok pria tua bertopi biru yang duduk di balik jendela. Pria itu menghadirkan ekspresi yang misterius, entah tersenyum, atau sama sekali tanpa ekspresi.

Sura mengaku sebelum berkarya, ia selalu mencari objek untuk dipotret. Objek itu kemudian ia terjemahkan dalam bentuk karya, yang bahkan sangat mendetail. Dalam hal wajah para sepuh, ia menghadirkan seluruh bentuk kerutan di wajah hingga leher. Bahkan kondisi lapuk di kusen jendela, dihadirkan secara presisi.

“Bagi saya, wajah itu misteri dari seluruh bagian tubuh kita. Kalau marah, maka akan terlihat gesture seperti marah,” katanya.

Lukisan abstrak karya Hardiman juga tak kalah menarik dicermati. Melalui karyanya yang berjudul Mereka Bilang (2019, cat akrilik dan bolpoin pada kanvas, 100×130 cm), Hardiman menghadirkan abstraktif, stilatif, dan naratif dalam satu bingkai lukisan. Ketiga unsur itu sebenarnya unsur-unsur yang disharmonis. Namun bisa saja menjadi sebuah karya yang harmonis saat disatukan.

Saking disharmonisnya, ada dua kanvas yang dijadikan dalam satu bingkai lukisan. Kanvas utama, terdapat unsur abstraktif dan stilatif. Sementara unsur naratif, dihadirkan pada kanvas berukuran 30×40 cm yang terletak di tengah-tengah lukisan utama. Kanvas berukuran kecil ini, digambar menggunakan bolpoin yang menghadirkan narasi tentang kekacauan kondisi kini.

“Saya coba gabungkan unsur-unsur yang tidak harmonis ini sebagai harmonis. Secara keseluruhan, apakah lukisan ini bisa dinikmati? Bisa ya, bisa tidak. Tergantung subjektifitas apresiator. Bisa dibilang lukisan saya ini seperti rujak. Menghadirkan aneka macam rasa buah, ada rasa pedasnya juga, tapi bisa dinikmati,” jelasnya.

Karyanya yang lain, yang berjudul Seri Sepuluh Abstraksi Unggas (2019, cat akrilik pada kanvas, 30×40 cm) juga sempat memunculkan perdebatan. Setidaknya bagi pengunjung yang menyaksikan pameran itu.

Pada lukisan itu, Hardiman menghadirkan sembilan panel lukisan yang terdiri dari abstraksi terhadap burung jalak. Pada awalnya, ia berusaha menghadirkan lukisan yang sangat mirip dengan burung jalak. Namun dalam proses, Hardiman melakukan improvisasi.

“Ketika berproses saya nggak ingat lagi sedang buat jalak. Jalak hanya titik berangkat saja. Selanjutnya yang berkembang adalah persoalan visual. Persoalan bentuk garis, bidang, dan warna,” ungkap pria yang juga dikenal sebagai kurator pameran itu.

Perdebatan yang muncul pada karya Seri Sepuluh Abstraksi Unggas ini, bermula dari jumlah lukisan yang dihadirkan. Hanya ada sembilan panel lukisan yang dihadirkan. Sementara judul lukisan, adalah Seri Sepuluh Abstraksi Unggas.

Kemana lukisan kesepuluh? Saya dan beberapa pengunjung sempat berusaha memaknai dan mencari lukisan kesepuluh itu. Caranya dengan melihat lukisan itu dari jauh, dan “membingkai” kesembilan lukisan itu menjadi lukisan kesepuluh.

Apakah memang itu lukisan kesepuluh? “Nggak sih. Sebenarnya ada lukisan kesepuluh. Tapi karena saat display, jadinya kelihatan jelek, akhirnya saya bawa pulang. Lukisan yang kesepuluh ada di rumah,” jawab Hardiman. [T]

November 2019

Tags: Pameran Seni RupaUndiksha
Eka Prasetya

Eka Prasetya

Menjadi wartawan sejak SMA. Suka menulis berita kisah di dunia olahraga dan kebudayaan. Tinggal di Singaraja, indekost di Denpasar

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 3k Fans
  • 41 Followers
  • 1.4k Followers

ADVERTISEMENT

tatkala.co

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
One of the works of the Undiksha Fine Arts Student Exhibition May 7, 2018 (Picture by Mursal Buyung)
Poetry

Poems by Devy Gita : Out of Nowhere, A Second Then Good Bye

OUT OF NOWHERE Out of nowhere No one to be known Nothing to be shown Guilt to be blown Out...

by Devy Gita
September 8, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Senjakala

by Satria Aditya
December 7, 2019
Virginia Woolf/Wikipedia
Esai

Virginia Woolf, Kegelisahan Seorang Feminis

  PADA akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri. Setelah menulis surat perpisahan kepada suaminya, Leonard, dan kakaknya, Vanessa, pada tanggal ...

February 2, 2018
Direktirs AF Bali
Kilas

Festival Sinema Prancis 2019 di Bali, Petani dan Sapi yang Sakit

Institut Prancis Indonesia (IFI) dan Alliance Francaise (AF) Bali bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali (BBB) menghadirkan Festival Sinema Prancis ...

November 10, 2019
Putu Supartika pegang mik saat bicara soal sastra dalam media massa di Bali
Esai

Gambaran Ringkas Sastra di Media Cetak dan Digital di Bali

A. Gambaran Umum Eka Kurniawan dalam lamannya menuliskan bahwa sebuah media sastra seharusnya lahir dari satu gagasan besar, dari kegelisahan, ...

November 10, 2019
Penari Luh Menek
Acara

Pameran Topeng Samadi dan Pertunjukan Tari Luh Menek di Bentara Budaya Bali

SEBAGAI bagian dari penghormatan pada Pengabdi Seni Budaya, Bentara Budaya Bali (BBB) mengetengahkan Pameran Topeng dan Pertunjukan Tari, menghadirkan seniman ...

February 23, 2018
Pembalap Tour de Indonesia melintas di Gitgit (Foto Dok Agus Marlisetia)
Esai

Kapan “Tour de Bali” Ada Lagi?

Sekitar pukul 9 pagi kami tiba di tempat itu. Sama-sama membawa mantel, karena gerimis sempat turun membasahi jalan. Dingin begitu ...

October 13, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Kunjungan siswa sekolah dasar ke ART BALI [Foto: Art Bali]
Kilas

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

by tatkala
December 6, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gubernur bagikan air bersih di Nusa Penida
Sumber: nasional.republika.co.id
Opini

Ulangan Sejarah Krisis Air di Nusa Penida

by I Ketut Serawan
December 15, 2019

POPULER

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

February 2, 2018
Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (51) Cerpen (116) Esai (833) Essay (3) Features (3) Fiction (2) Fiksi (2) Khas (229) Kiat (16) Kilas (130) Opini (413) Peristiwa (81) Perjalanan (34) Persona (6) Poetry (2) Puisi (74) Ulasan (259)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In