7 December 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Radit/ Foto: Dok Penulis

Radit/ Foto: Dok Penulis

Radit, Si Pembalap Cilik, Kayuh Sepedamu, Dari Tabanan ke Ajang Dunia!

Wayan Junaedy by Wayan Junaedy
March 27, 2019
in Khas
757
SHARES

Setelah mengalami paceklik terlalu panjang, Tabanan bisa sedikit bernapas lega dengan kehadiran beberapa pembalap sepeda  berbakat.

Mereka tidak jatuh dari langit begitu saja. Ada pola pembinaan yang menjadi cetak biru. Memang  sedikit terlambat, karena vakumnya kepengurusan ISSI Tabanan beberapa tahun, dan baru saja kepengurusan dibentuk kembali.

Sementara kabupaten-kabupaten lain sudah lebih dulu mencetak atlit berbakat, sehingga mereka lebih mapan dalam cabor ini. Tabanan tidak perlulah berkecil hati.

Sebagai tuan rumah Porvrop 2019 nanti, setidaknya Tabanan telah mempunyai serdadu di cabang balap sepeda ini. Mengenai juara, tentulah nanti kembali kepada kematangan fisik dan mental masing-masing atlit. Maklumlah mereka masih ingusan di dunia pedal ini, karena pembinaan yang sedikit terlambat.

Di antara atlit-atlit cilik yang akan menjaga benteng kehormatan Tabanan nanti, ada nama Radit yang istimewa. Istimewa mungkin karena beberapa kali saya ikut terlibat latihan dengan bocah ini, menyaksikan bagaimana performa gowesnya yang luar biasa. Melihat sendiri bagaimana di jalan sebelah utara Desa Tegeh yang mulai menanjak, punggung Radit pelan-pelan menjauh ditelan tikungan. Saya ditinggal begitu saja oleh anak belasan tahun itu, dengan napas tersengal-sengal.

Radit adalah anak teman saya, Putu Murahman, yang sehari-hari bertugas sebagai anggota polisi di Polres Tabanan. Usia Radit baru 12 tahun. Putu Murahman menyisihkan sedikit waktunya untuk menggeluti hobi sepeda ini. Energi yang kemudian tersalur kepada anaknya. 

Sebagai seorang ayah dia cukup berhasil membina putranya. Awalnya dia hanya ingin menjauhkan anaknya dari dunia gadget, dengan melakukan kegiatan positif ini. Tapi lama-lama Radit tumbuh menjadi seorang pesepeda yang mapan. Segudang prestasi berhasil dia raih.

Dulu, dua tahun yang lalu, Radit sempat frustasi saat pertama kali mencoba ikut lomba criterium di Tabanan. Dia overlap dan harus hengkang dari lapangan. Waktu itu dia masih sangat pemula. Sempat juga uring-uringan, dan pindah-pindah hobi. Barangkali dunia balap sepeda terlalu susah bagi dirinya. Lalu dua tahun di bawah pembinaan tangan dingin ayahnya, walaupun tidak dilatih oleh pelatih sejati, Radit muncul sebagai calon pembalap yang tangguh.

Di Wali Kota Cup dia berada di tiga besar, naik podium dengan bangga. Saat lomba kelompok umur di Roda Jaya Tur, Radit meraih juara satu, menyisihkan 6 lawan-lawannya yang berusia 14 tahun, lebih tua dua tahun darinya. Di Bali Open Criterium, ajang balapan sepeda paling bergengsi di Bali, Radit bisa finis di posisi ke 6 dari 38 peserta. Itu lomba yang sulit, karena kompetisi yang ketat, peserta banyak berasal dari luar pulau Bali.

Saat di porjar Tabanan, dia meraih juara satu. Agaknya bocah ini sangat berbakat. Diasah sedikit saja, dia akan semakin tokcer.

Radit anak yang kurus. Fostur yang menguntungkan, karena rata-rata pembalap sepeda yang  sukses, tubuh mereka kurus. Lihatlah para juara Tour de France. Tubuh mereka ceking-ceking. Karena balap sepeda memerlukan bobot seringan-ringannya. Dari sepeda super ringan bernilai puluhan juta rupiah karena terbuat dari karbon berkualitas tinggi, sampai berat tubuh pun harus dipangkas.

Seorang pembalap wajib melakukan diet. Bertambah sedikit saja berat badan, neraka bagi mereka. Kalau saja mitos tentang ajian meringankan tubuh itu ada, barangkali bisa menjadi ilmu yang harus dipelajari…hehehe

Radit pendiam. Mungkin karena bergaul di lingkungan orang yang jauh lebih tua darinya, dia tidak terlalu banyak bicara. Tapi di lingkungan anak-anak sebaya, dia cukup luwes. Pandai bergaul. Cepat akrab. Saat ketemu atlit-atlit sebaya di ajang lomba, Radit suka ngobrol dengan mereka untuk tukar-tukar pengalaman. Kalau membicarakan materi latihan, dia pasti ngobrol berapi-api. 

Agaknya dia sudah sedikit menguasai teori-teori latihan. Walaupun secara formal, dia jarang berlatih dengan teman-teman di ISSI Tabanan. Lebih sering latihan sama ayahnya. Kadang-kadang ayahnya membuntuti Radit dengan motor, karena saat ini laju sepeda Radit sudah tak terkejar lagi oleh ayahnya. Radit bukan pemula lagi di dunia ini. Performa sepedanya sudah mulai mapan.

Di usianya yang masih 12 tahun, dia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kalau dia mau fokus, konsisten, karir atlit balap sepeda terbuka lebar untuk dirinya. Tapi sang ayah berkata; ini sekedar hobi untuk Radit, bukan untuk karirnya kelak, sebab di negeri ini kita belum bisa menggantungkan hidup di dunia olah raga.

Olah raga belum bisa sebagai mata pencaharian, sehingga tidak layak dicita-citakan. Jadi balapan sepeda adalah prioritas kedua, sekolah yang paling penting. Jangan sampai terlalu konsen ke latihan balap sepeda, akademik menjadi terbengkalai. Atau bisa saja, hobi balap sepeda, apalagi kalau sudah pernah juara dan mendapat piagam dari KONI, bisa membantu untuk mendapat sekolah favorit nantinya. Di samping itu sepeda adalah salah satu olah raga kardio untuk melatih jantung, menyehatkan badan, bisa meningkatkan mood untuk belajar giat di sekolah.

Radit dapat medali/ Foto: Dok Penulis

Beberapa kali saya ikut latihan bersama Radit. Kalau sang ayah pas sibuk karena piket di Polres, saya akan mengajak Radit gowes bareng dengan grup lain. Saat latihan saya  membiarkan Radit mengayuh kenceng di depan untuk melatih power-nya sekuat-sekuat yang dia bisa.

Kemudian di sebuah titik Radit menunggu saya sambil istirahat minum. Kami mencari tanjakan-tanjakan untuk melatih otot dan napas. Tanjakan favorit Radit adalah sebelah utara Desa Bangli, di jalan yang menuju Bukit Catu yang tembus patung jagung itu. Tanjakan yang luar biasa curamnya. Curam dan panjang. Mobil dan motor saja meraung-raung melewati tanjakan itu. Tapi bagi Radit, itu masalah enteng.

Dengan kekuatan dengkulnya, pelan-pelan dia menghajar tanjakan maut tersebut. Terus terang, di tanjakan Desa Bangli ini, saya menyerah kalah. Beberapa kali saya pakai sepeda roadbike, selalu gagal, meski dulu pernah lolos menggunakan sepeda gunung.

Sepeda gunung lebih mudah digunakan di medan tanjakan curam, karena gir belakangnya lebih besar. Sedang sepeda jenis roadbike girnya lebih kecil, karena khusus untuk kecepatan. Agaknya, menurut saya, medan curam di utara Desa Bangli itu memang tidak cocok dengan jenis sepeda roadbike, meski suhu-suhu sepeda bisa enteng melewatinya.

Pernah suatu ketika, kami bertiga; saya, Putu Murahman dan Radit, gowes bersama menuju Danau Beratan. Kami melaju di jalan utama Marga – Apuan. Sampai di pertigaan Desa Apuan kami beda pendapat. Saya ingin lewat Desa Bangah, kemudian tembus di jalan utama Denpasar – Singaraja. Ini maksudnya untuk menghindari tanjakan maut di Desa Bangli. Lagipula lewat jalan timur, pemandangan begitu indahnya. Tanjakannya banyak, tapi lebih landai. Namun Radit dan Putu Murahman ingin melewati Desa Bangli, kemudian tembus di patung jagung Bedugul.

Mereka ingin melatih power dengan menaklukkan tanjakan neraka Desa Bangli. Yah, tidak ada yang mengalah. Kalau dengan sistem voting, jelas saya kalah…hehehe. Tapi saya tetap ngotot lewat jalan timur karena trauma dengan tanjakan Desa Bangli. Akhirnya kami pisah. Saya lewat timur, mereka lewat barat. Kemudian kami bertemu di patung jagung.

Begitulah, Radit tumbuh menjadi seorang calon pembalap sepeda yang hampir mapan.  Usianya 12 tahun, masih sangat muda. Periode emas tumbuh kembang seorang atlit. Dia begitu disiplin latihan. Kalau pas hujan, dia latihan di dalam rumah menggunakan roll trainer. Pokoknya, tiada hari tanpa latihan. Lari, push up, scout, sit up, plank, naik turun tangga, dan segala latihan fisik dilakukan dengan disiplin, dengan manajemen latihan yang teratur.

Kalau boleh bercita-cita, mungkin saja dia bisa menjadi atlit PON yang mewakili Bali nanti. Who knows. Apapun bisa terjadi. Atau, bisa saja menjadi atlit Asian Games yang mewakili Indonesia. Iya, siapa tahu. Segalanya bisa terjadi…hehehe. Bukankah mereka yang sukses berawal dari mimpi terlebih dulu.

Kalau itu terjadi, merupakan suatu kebanggan. Beritanya akan ditulis besar-besar seperti ini: “Pembalap wakil Indonesia di Asian Games berasal dari Desa Tegal Jadi, Marga, Tabanan”.

 Iya, itu hanya berandai-andai. Tapi, semua itu bisa terjadi. Dan sebelum semua itu benar terjadi, Radit harus membela Tabanan di ajang Porvrop 2019 dulu. Jadi, kayuh sepedamu dari Tabanan dulu, Dit, baru kemudian ke ajang Asia, lalu bisa ke ajang dunia. [T]

Tags: balap sepedagowesolahragaPorprov Balisepedatabanan
Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 3k Fans
  • 41 Followers
  • 1.3k Followers

ADVERTISEMENT

tatkala.co

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
One of the works of the Undiksha Fine Arts Student Exhibition May 7, 2018 (Picture by Mursal Buyung)
Poetry

Poems by Devy Gita : Out of Nowhere, A Second Then Good Bye

OUT OF NOWHERE Out of nowhere No one to be known Nothing to be shown Guilt to be blown Out...

by Devy Gita
September 8, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Senjakala

by Satria Aditya
December 7, 2019
Ist
Opini

Menggelitik RUU Permusikan – Ini Cerita Anak Band Hardcore

"Malam ini kite ledakkan panggung wak!" ucapku, ke kawan-kawan se-band. Waktu itu kami diundang untuk tampil di panggung rakyat untuk ...

February 5, 2019
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Kisah-kisah dari Negeri Muram

Cerpen: Surya Gemilang /1/ Oh, Jaden Seorang pria bernama Jaden terjun dari atap sebuah gedung tujuh lantai. Selama di udara, ...

February 2, 2018
Warung Bakmi Nyemek yang terletak di Jalan Cokroaminoto, Denpasar. (Foto oleh: Reda Subagio)
Khas

Rasa Indonesia di Bakmi Nyemek Denpasar

DI Denpasar banyak ditemui warung bakmi. Jika anda ingin mencicipi bakmi yang benar-benar enak dan lezat, Bakmi Nyemek jawabannya. Terletak ...

February 22, 2018
Topeng Rahwana
Esai

Menafsir Ramayana: Di Srilangka, Rahwana adalah Pahlawan

RAMAYANA seperti ditakdirkan lahir untuk ditafsir. Ke mana pun ia menyebar, di sana ia “bermutasi” menjadi versi tersendiri. Tak terhitung ...

February 2, 2018
Gianluigi Buffon/ Lukisan: Ida Bagus Pandit Parastu
Esai

Selamat Ulang Tahun ke-40 Gianluigi Buffon, Kau Superman yang Loyal

BUFFON! Setiap mendengar nama ini, ada dua hal yang terbayang di benak; passion dan kesetiaan. Sebagai fans Juventus sejak awal ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Kunjungan siswa sekolah dasar ke ART BALI [Foto: Art Bali]
Kilas

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

by tatkala
December 6, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
(ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Esai

Orang Bali dan Garuda

by I Made Argawa
December 7, 2019

POPULER

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

February 2, 2018
Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (51) Cerpen (116) Esai (829) Essay (3) Features (3) Fiction (2) Fiksi (2) Khas (229) Kiat (16) Kilas (130) Opini (411) Peristiwa (81) Perjalanan (34) Persona (6) Poetry (2) Puisi (74) Ulasan (255)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In