22 February 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Ulasan
Foto-foto: Purwita Sukahet

Foto-foto: Purwita Sukahet

CUBE 2018 – Dari Pameran Seni Visual Titik Terang STD Bali dan New Media Collage

Dewa Purwita Sukahet by Dewa Purwita Sukahet
February 23, 2018
in Ulasan
85
SHARES

JIKA Anda melintasi Jalan Tukad Barito 5X, Panjer, Denpasar, Bali, 22-24 Februari 2018, di sebelah utara jalan tampak terpampang satu baliho besar berlatar putih, dan satu objek tunggal tergambar jelas di tengahnya: berwarna kuning, bulat dan ikonik.

Ia menjadi metafor, sebagai pusat beredarnya planet-planet, sebagai sumber panas alam semesta yang menembus pori-pori atmosfer bumi, kemudian menjadi cahaya. Ia tidak lain adalah bunga matahari.

Di kanan bunga matahari yang ikonik terdapat tulisan “Titik Terang”. Jelas kemudian pemaknaan atas metafor bunga matahari yang mekar itu sebagai sebuah cahaya dan bentuknya yang bulat menginterpretasi sebuah titik. Awal dari sebuah garis yang kemudian menjadi sebuah jalan menuju kecerahan, harapan di masa mendatang yang benderang.

Desainer logo itu adalah Angga Dwi Astina.

“Titik Terang” adalah sebuah sub judul dari pameran nasional yang diselenggarakan di seberang jalan itu, yaitu di sisi selatan yang merupakan bangunan kampus B Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali dan New Media College.

“Titik Terang” lahir dari rahim CUBE 2018, sebuah event pameran skala nasional yang dirancang tahunan serangkaian Dies Natalis ke-15 STD Bali dan New Media College. Di dalamnya terpajang karya-karya desain komunikasi visual, lukis, eksperimentasi, video animasi, desain interior, fotografi, arsitektur juga karya yang arahnya seni instalasi.

Cube sebagai sebuah bingkai dalam bahasa kerennya arts exhibition, baru tahun ini dirumuskan dan dirancang sebagai sebuah annualarts event dan dapat dikatakan sebagai tetasan telur. Ia baru lahir (diluncurkan) setelah 15 tahun bergumul dalam embrio pameran tahunan Dies Natalis STD Bali dan New Media College. Di kesempatan ini juga karya-karya dan peserta pameran dibuka lebih luas dari pada 15 tahun sebelumnya.

Vespa dan palu di Pameran Seni Visual Titik Terang STD Bali dan New Media Collage. (Foto: Purwita Sukahet)

Mereka yang berpameran adalah para dosen yang aktif berkarya di lingkungan kampus STD Bali dan New Media, mahasiswa, juga partisipan dari kampus lain. Tentu tidaklah mudah merancang sebuah event dengan skala nasional dengan modal nekat dan dukungan moral juga material dari seluruh stakeholder di dalamnya.

Pameran ini resmi dibuka Kamis, 22 Februari 2018, tepat ketika matahari berada dalam posisi tajeg surya dan cahayanya seolah membakar semangat pengunjung untuk antri dan menunggu pita berwarna biru oranye digunting oleh Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, S.T., M.A.

Tulisan ini sejatinya adalah catatan-catatan kaki yang saya hadirkan serupa cermin untuk keberlangsungan event CUBE #2 tahun depan, tentunya yang diharapkan adalah penyempurnaan-penyempurnaan dari berbagai sisi agar nantinya annual arts event semacam ini mempunyai posisi tawar yang jelas dalam dunia seni rupa Bali juga Global dan dunia seni rupa lingkup akademik. Jadi tidak hanya sekedar pajang karya akan tetapi (mungkin) mengangkat sebuah isu atau wacana.

Tempat diselenggarakannya pameran ini adalah di lantai dasar gedung kampus yang notabena adalah ruang parkir. Oleh sebab itu tugas yang sangat berat adalah menyulap tempat parkir menjadi ruangan display karya. Tidaklah semudah memajang karya seperti di galeri-galeri komersial atau ruang pameran umum dengan fasilitas dinding yang tersedia. Jadi, aturannya adalah tidak ada coretan, paku dilarang menancap di dinding.

Adalah Tangkas Wirajaya, seorang alumni tamatan 2017 di kampus ini, ia orang yang berperan besar sebagai konseptor ruang juga stage manager yang ilusioner, ia menciptakan sekat-sekat ilusi dengan bahan tripleks, kayu, paku, gergaji, bor, baut dan besi. Dibantu personil lengkap sejumlah 22 orang mahasiswa-mahasiswi dan dikoordinir oleh ketua panitia Made Arini Hanindarputri, S.Sn., M,Sn. (lebih akrab disapa Miss Ririn), akhirnya lantai dasar menjadi sebuah ruang pameran dengan konsep white cube (dari sinilah kemudian kata cube menjadi nama event pameran ini.

Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, S.T., M.A. membuka pameran

Meskipun begitu, perihal teknis yang klasik muncul seperti tata lampu yang kedepannya harus dicarikan solusi, pertimbangan tata letak atau display karya, komposisi ruang atau alur sirkulasi, juga sirkulasi udara, katalog yang lebih maksimal. Hal-hal tersebut penting untuk dipikirkan bersama mengingat skalanya adalah nasional, jadi jika nanti ada peserta dari luar Bali lebih banyak dan berkunjung ke pameran agar lebih berkesan dari tahun ini.

Selain itu perihal diluar ruangan yang penting juga dicatat adalah teknis mengundang peserta di instansi akademik seni/desain/arsitektur agar ke depan event serupa lebih terdengar gaungnya, pemilihan karya yang dipamerkan. Jadi di dalamnya peran kurator menjadi penting untuk menentukan kualitas karya yang dipamerkan.

Ke depannya, jika lebih selektif maka yang tampil adalah karya-karya dengan kualitas bagus dari sisi visual maupun konseptual, dari proses selektif ini dalam event skala besar maka akan memicu retorika kompetisi yang kuat antar mahasiswa maupun dosen yang berdampak semangat belajar mahasiswa dan berkarya.

Dari sisi rentang waktu penyelenggaraan mungkin saja bisa diperpanjang sampai satu minggu misalnya dengan turut juga mengundang (menyurati instansi) pelajar-pelajar di sekolah-sekolah menengah maupun sekolah dasar di lingkungan sekitar atau Denpasar. Dengan hal ini diharapkan pameran akan memberikan nilai edukasi terhadap masyarakat sejak dini dan memicu ide-ide kreatif setelah mengunjungi pameran. Wah, sepertinya menjadi menarik ketika event pameran tidak hanya eksklusif menjadi konsumsi mahasiswa atau orang-orang desain juga seni akan tetapi juga menjadi lebih cair dan interaktif di masyarakat.

Karya-karya yang dipamerkan dalam Pameran Seni Visual Titik Terang STD Bali dan New Media Collage (Foto-foto: Purwita Sukahet)

Saya sangat mengharapkan juga kemudian, file-file penunjang pameran seperti dokumentasi, arsip surat menyurat dalam hal kekaryaan, foto karya dan berkas konsep, sketsa-sketsa rancangan pameran (desain poster, baliho, katalog fisik), buku tamu, masuk kedalam pengarsipan, karena kedepannya hal tersebut menjadi penting dalam sebuah lembaga institusi sebagai CV juga bahan riset visual.

Selayaknya seorang anak yang baru lahir dari rahim memang memerlukan proses panjang agar bisa berjalan dengan tegak, 15 tahun adalah proses dan penantian panjang pengeraman, dari atom, menjadil sel, menjadi embriyo, kemudian menjadi janin dan terlahir. Jika serius bukankah proses tidak akan pernah mengkhianati hasil? Selalu ada jalan, menemukan cahaya menuju titik terang kedigjayaan, serupa yel-yel yang selalu didengungkan “STD Bali New Media College… Jaya!!”.

Bravo CUBE 2018!!! (T)

Tags: Multi MediaPameran Seni RupaPendidikan
Dewa Purwita Sukahet

Dewa Purwita Sukahet

Perupa, suka ngukur jalan, dan CaLis tanpa Tung

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 2.7k Fan
  • 41 Follower
  • 1.2k Follower

ADVERTISEMENT

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Megibung olahan rebung di Desa Pedawa, Buleleng, Bali
Features

Megibung Rebung di Desa Pedawa

Jika kau ke Desa Pedawa di Kecamatan Banjar, Buleleng, kau menemukan banyak hal masih asli dan original. Tak usah sebut...

by tatkala
February 20, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan: Komang Astiari
Cerpen

Kambing-Kambing

by Kim Al Ghozali AM
February 16, 2019
Foto: Ole
Esai

Hormat pada Janda yang Suaminya “Hilang” pada 1965 – Edisi Merawat Ingatan

SAYA tak pernah menanyakan nama aslinya, namun orang di desa saya di Tabanan, Bali, menyebutnya Men Suka. Ibu dari anak ...

February 2, 2018
Pak Subur pegang senso. Foto: Aryana
Peristiwa

Pejabat adalah Relawan – Melihat Pak Subur Bikin Toilet di Posko Pengungsian

  BEGITU status Gunung Agung ditingkatkan ke level akhir, yakni level Awas, maka zona 12 kilometer dikosongkan. Warga mengungsi ke ...

February 2, 2018
Anakanak muda serius menyelesaikan ogoh-ogoh di sebuah balai banjar di Bali, meski sedang berlangsung debat capres Pemilu 2019 di TV (Foto: dok Surya Hermawan)
Esai

Debat Capres itu Hanya Hiburan, Yang Serius Tuntaskan Ogoh-ogoh

Debat calon presiden edisi pertama yang sekaligus menjadi jilid kedua debat secara umum telah terlewati, Minggu 17 Febriari 2019, tadi ...

February 18, 2019
Foto-foto: Kardian Narayana
Khas

Selalu Suka ke Pegayaman: Rancak Budrah, Nyanyian Muslim dengan Nada Kidung Bali

SUDAH sering kali saya ke Desa Pegayaman di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, baik untuk urusan jalan-jalan maupun mengemban tugas jurnalistik. ...

February 2, 2018
Wayan Redika, Aku Tetap Lebih Buruk, 2004. Charcoal on Paper, 50x70cm
Puisi

Achmad Hidayat Alsair# Lelaki Penantang, Rencana Malam Kencan

SELAMAT SIANG Sekarang aku ingin belajar cara menjadi jinak Percuma meliar jika liang kelaparan telah diisi Untuk apa pistol dan ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Ngurah Vandji dan ogoh-ogoh karyanya
Khas

Ogoh-Ogoh Kreasi Ngurah Vandji di Mengwi: Memaknai Peradaban Air

by Santana Ja Dewa
February 19, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Siapa Orang yang Paling Baik?

by Jaswanto
February 19, 2019

POPULER

Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
JRX pada acara Jah Megesah Vol #1 di Rompyok Kopi Kertas Budaya, Negara, Jembrana

“Brand Selayaknya jadi Media Propaganda atas Pemikiran dan Gagasan,” kata JRX pada Jah Megesah Vol #1

November 13, 2018
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (13)Cerpen (96)Esai (443)Essay (1)Features (3)Fiksi (2)Khas (97)Kiat (9)Kilas (93)Opini (361)Peristiwa (81)Perjalanan (18)Persona (4)Puisi (55)Ulasan (165)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In