12 December 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto; Sugi Lanus

Foto; Sugi Lanus

Catatan Harian Sugi Lanus: Labuhan Haji, Pelabuhan Raja-Raja Bali Kuno

Sugi Lanus by Sugi Lanus
February 2, 2018
in Esai
5
SHARES

 

KEMARIN melintas jalur para raja Bali Kuno: Desa Gobleg (melihat perkebunan yang dikabarkan telah ada di jaman Bali Kuno, di sinilah disimpan berbagai prasasti Bali Kuno), turun ke Cempaga (apakah benar Cempaga ada kaitan dengan migrasi orang berdarah Campa jaman Sri Wijaya?) lalu ke Tigawasa (mengambil sokasi ulatan bambu yang demikian mendarah daging di wilayah Bali Aga ini) dan makan di Labuan (H)aji sebelum naik ke Pedawa ngobrol pertanian kuno padi gaga.

Catatan pentingnya, sering kali pelabuhan pesisir Bali Utara yang sangat kuno bernama Labuhan Haji dikatakan sebagai tempat pemberangkatan naik Haji ke Mekah. Ini kekeliruan yang sulit dimaafkan.

Haji atau Aji dalam kebudayaan Nusantara pra-Islam era Hindu-Buddha berarti “Raja” atau “Paduka”. Raja Bali Kuno memakai gelar Haji diantarnya: Paduka Haji Sri Dharmawangsawardhana Marakata Pangkaja Sthana Uttungga-dewa, Sri Haji Anak Wungsu, Sang Ratu Sri Haji Tabanendra Warma-dewa, Sri Maharaja Haji Ekajayalancana, dan lain-lain.

Labuhan Haji di pesisir Utara Bali adalah pelabuhan raja-raja Bali Kuno, demikian disebut turun temurun.

Pelabuhan Haji dan Pura Labuhan Haji kedudukannya terkait dengan ritual danau Tamblingan yang berkait dengan pemujaan Dalem Tamblingan, diperkirakan telah ada peradaban ini era Sri Haji Ugrasena dan penerusnya.

Desa SCTPB (Sidatapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa, Banyusri) atau Panca Desa ini pengampu dan penjaga utama Labuhan Haji. Bersama dengan Catur Desa (Gobleg, Munduk, Gesing, Umajero) yang menjadi pilar penjaga “Luhuring Capah” (Puncak Mata Air, Puncak Teratai) yang tak lain Danau Buyan dan Tamblingan.

Catur Desa dan Panca Desa itu adalah semacam “Nawa Sanga” dari salah satu pusat kerajaan Bali Kuno di Bali Utara. Batas timur pintunya sampai kini dikenal dengan “Lawang Kangin” dan baratnya bernama “Lawang Kauh”. Batas hilir-bawah adalah Labuhan Haji, hulu dan pusat kesucian diletakkan di kawasan danau Tamblingan (dan Buyan).

Sampai kini Catur Desa dan Panca Desa memegang berbagai prasasti Bali Kuno, melanjutkan tradisi suci, arsitektural, pola hidup dan kerajinan, masih terawat dan mengakar kuat, dan ini menjadi cermin bagaimana kedekatan pada alam dan pelestarian alam adalah benteng pertahanan budaya yang ampuh bertahan seribu tahun lebih.

Sayang, pertanian padi gaga dan belasan jenis padi yang pernah disebut dalam naskah lontar dan prasasti tak banyak lagi kita temukan di daerah Panca Desa dan Catur Desa. (T)

Catatan Harian 13 Oktober 2017

Tags: bali agabali kunobuleleng
Sugi Lanus

Sugi Lanus

Sugi Lanus adalah kurator Museum Lontar, Karangasem, Bali. Semenjak kuliah di Jurusan Sastra Bali Universitas Udayana aktif bekerja paruh waktu sebagai asisten peneliti dari Princeton University, UCLA, Murdoch University, Leiden University, Osaka University, dll. Mengikuti puluhan workshop dan training internasional, serta mengikuti pendidikan pasca-sarjana dalam beberapa disiplin: Cultural Studies, Tourism Studies, dan Teologi. Terpilih sebagai peserta pertukaran pemuda ASEAN-Jepang (1997) melalui sponsorship dari Perdana Menteri Jepang. Berpengalaman sebagai konsultan untuk berbagai lembaga internasional, seperti: GTZ, AusAID, UNICEF, WHO, British Council. Dalam bidang jurnalistik bekerja sebagai koresponden Majalah Tempo (1998-2000), fixer ABC TV, BBC, Arte TV, National Geographic, Smithsonian Magazine. Aktif sebagai konsultan berbagai workshop DPRD dan pemerintahan daerah di seluruh Indonesia (2005-2012) dan konsultan politik independen untuk beberapa politisi nasional (2012-sekarang). Mendirikan Hanacaraka Institute (2006) untuk meneliti lontar Bali dan Lombok. 'Puja Tri Sandhyā: Indian Mantras Recomposed and Standardised in Bali', adalah salah satu hasil risetnya terhadap berbagai lontar mantra yang telah diterbitkan dalam Journal of Hindu Studies, 2014, Vol. 7(2), Oxford Centre for Hindu Studies, Oxford University Press. Aktif diundang berbicara dalam berbagai pertemuan budaya, diantaranya: Kongres Kebudayaan V (2003), Ubud Writers and Readers Festival (2004-2017), International Conference on Tagore, Hanoi, Vietnam (2011), Frankfurt Book Fair (2015), dll, dan berbagai diskusi kependetaan Hindu. Pernah menjabat sebagai Komisaris perusahan nasional (2004-2006), dan Corporate Relation Executive sebuah perusahan internasional berpusat di London (2014-2016). Ratusan artikel yang ditulisnya telah dipublikasi dalam berbagai media online dan cetak. Sekarang sedang menjalankan riset terhadap relief-relief terkait manuskrip lontar di Borobudur, dan Herbalian Project, sebuah proyek pemetaan herbal dalam lontar Bali dan Jawa Kuno.

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 3k Fans
  • 41 Followers
  • 1.4k Followers

ADVERTISEMENT

tatkala.co

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
One of the works of the Undiksha Fine Arts Student Exhibition May 7, 2018 (Picture by Mursal Buyung)
Poetry

Poems by Devy Gita : Out of Nowhere, A Second Then Good Bye

OUT OF NOWHERE Out of nowhere No one to be known Nothing to be shown Guilt to be blown Out...

by Devy Gita
September 8, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Senjakala

by Satria Aditya
December 7, 2019
Fransiska Prihadi (tengah) sebagai direktur program, bekerja bersama susunan dewan juri yang sudah mulai bekerja mempertimbangkan film-film pilihan ini sejak bulan Juni 2019.
Khas

Pengakuan Internasional untuk Festival Film Pendek – Minikino Film Week 5

Minikino Film Week 5, Bali International Short Film Festival telah berakhir pada Sabtu, 12 Oktober 2019 lalu. Bertempat di Omah ...

October 22, 2019
Esai

Balada Ayam Hutan Kaki Batukaru

Gunung Batukaru bagi saya tidak hanya kaya satwa, tetapi rumah cerita, dan pura megalitikum berusia ribuan tahun. Kijang, babi hutan, ...

June 23, 2019
Areal perkebunan di Mupubati Farm, Bangli, milik seorang seniman film. Foto: FB/Dwitra J Ariana
Opini

Aktivis, Petani, dan Pencarian Jati Diri Orang Bali

  SEORANG kawan bercerita saat kami bertemu tentang aktivitasnya kini menjadi petani di kampung halamannya. Ia sangat bersemangat dan antusias ...

February 2, 2018
Tukik yang siap dilepaskan dalam acara Komunitas reiSPIRASI di Pantai Samas Yogyakarta
Khas

Mungkin Saja Penyu Akan Menyelamatkanmu — Cerita dari Pantai Samas

“Lalu apa yang saya dapat setelah melepas tukik ke laut?” ___ Suatu hari di perjalanan pulang dari selatan menuju utara, ...

July 13, 2019
Ilustrasi: Cotek
Esai

Sirik dan Benci, Mungkin Tanda-tanda ODGJ

Sifat sirik dan benci mutlak dimiliki oleh setiap manusia termasuk saya. Saya pernah sirik dengan seseorang karena dia bisa melakukan ...

November 19, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Kunjungan siswa sekolah dasar ke ART BALI [Foto: Art Bali]
Kilas

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

by tatkala
December 6, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Foto ilustrasi: Mursal Buyung
Esai

Sisa Hujan Semalam

by Ni Luh Meisa Wulandari
December 12, 2019

POPULER

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

February 2, 2018
Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (51) Cerpen (116) Esai (832) Essay (3) Features (3) Fiction (2) Fiksi (2) Khas (229) Kiat (16) Kilas (130) Opini (412) Peristiwa (81) Perjalanan (34) Persona (6) Poetry (2) Puisi (74) Ulasan (258)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In