16 December 2019
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini

Melulu Diskusi Soal Fashion, Pacar dan Uang – Mahasiswa Jangan Melacurkan Idealisme

Indra Andrianto by Indra Andrianto
February 2, 2018
in Opini
58
SHARES

MAHASISWA kaum intelektual dari akademisi yang unggul terdidik kristis yang mempunyai segudang ilmu pengetahuan untuk selalu menjadi garda terdepan dalam sebuah peradaban baru.

Ada sebuah cerita saat membaca sebuah komik meme di media elektronik yang menuliskan “Mahasiswa takut sama dosen, dosen takut sama rektor, rektor takut sama menteri, menteri takut sama presiden, tapi presiden takut sama mahasiswa”. Betapa mulianya menjadi mahasiswa yang disegani presiden meskipun mahasiswa takut pada nilai D yang akan dosen berikan.

Ini adalah pernyataan unik yang sebenarnya bisa dikatakan benar karena kalau kita mengingat kembali memoriar yang terjadi saat reformasi besar-besaran berlangsung tahun 1998 yang dimotori kalangan mahasiswa se-Indonesia berhasil meruntuhkan rezim Soeharto dan menghancurkan Golkar sehingga presiden yang menjabat selama 32 tahun dan dianggap melakukan KKN dan mengungkung kebebasan demokrasi dalam konteks HAM itu akhirnya lengser.

Setelah berhasil melancarkan reformasi memang ada sejumlah mahasiswa yang dulu ikut berjuang kemudian larut dalam gelimang kekuasaan. Tujuannya tentu tak melulu negatif, mungkin ingin memperbaiki keadaan bangsa dari dalam pemerintahan. Namun kadang “lupa diri” bisa jadi penyakit menular atau penyakit yang ditularkan.

Dalam tanggapan yang dilontarkan Agus Hilman seorang penulis aktif yang sempat menyinggung tentang mahasiswa pasca reformasi mengatakan bahwa “Mahasiswa kritis sering menjadi bisu setelah dihadapkan dengan gemilang harta dan kekuasaan, kelantangan perlawanan mereka di jalanan terhadap pemerintah termakan arus kekuasaan, mau tidak mau idealisme dilacurkan pada seonggok materi”

Pendapat ini saya benarkan, karena pasca reformasi mahasiswa kita hanya sebatas kontrak politik hitam di atas putih, tidak ada kontrol setelah reformasi itu berlangsung. Bahkan aktivis-aktivis yang lantang melakukan perawanan terhadap rezim Soeharto dan Golkar, saat itu malah melebur ke dalam Partai Golkar dengan menjadi caleg. Ini sebuah fenomenal.

Dalam opini ini, tentu mahasiswa yang masuk dalam kekuasaan dan ikut dalam arus politik praktis itu tidak sepenuhnya berada pada jalan yang salah. Kita harus berpikir pada ranah positif, bisa saja tujuan aktivis-aktivis pada masa itu melebur ke Partai Golkar yang dulu dianggap punya banyak kesalahan, semata untuk memperbaiki citra partai itu sendiri dan menjalankan sesuai ketentuan dan undang-undang dalam sistem yang sehat berdemokrasi.

Lalu bagaimana dengan paradigma mahasiswa dewasa ini? Paradigma berbeda mahasiswa sebagai kaum kritis terdidik unggul dari llingkungan akademisi secara ideal diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bersama yaitu sebagai Agent Of Change, Moral Force, Agent of Control social Change dan sebagainya, namun yang terjadi hanya sebagian saja mahasiswa mampu berperan ke dalam tiga tugas pokok tersebut.

Kita ambil realita di dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam ranah lingkar diskusi sebagian mahasiswa jarang kita jumpai melakukan diskusi di luar kampus apalagi yang tidak berhimpun dalam organisasi kemahasiswaan, dan juga saat di tempat nongkrong di angkringan jarang terdengar untuk membahas soal materi apa yang sudah dosen sampaikan di kampus atau membicarakan kontrol terhadap pemerintahan dan negara. Tetapi tema yang diangkat dalam percakapan itu seputaran style, fashion, perempuan/pria dan uang.

Ini merupakan sebuah kemunduran intelektual maka jangan salahkan jika sebagian mahasiwa bersikap dan berprilaku keluar dari nilai-nilai Pancasila atau ada juga yang disebut sebagai mahasiswa apatis, yang hanya sebatas kuliah dan berdiam diri di kos tanpa kegiatan yang bermanfaat.

Dalam sejarah, mahasiswa memainkan peran penting dalam menopang kemajuan bangsa, beberapa tokoh muncul menjadi pendobrak kemajuan saat mereka menjadi mahasiswa semisal Hatta, Sjahrir dan Bj Habibie. Dari tahun 1908 hingga Kemerdekaan 1945 dari Malari 14 januari 1947 hingga Reformasi 1998 kolaborasi mahasiswa yang intelektual menjadi kekuatan yang mampu membuat sebuah perubahan ke arah yang baik untuk kepentingan masyarakat pembela masyarakat. Ini merupakan kaca besar sebagai refleksi diri agar untuk selalu berbenah memperbaiki tupoksi mahasiswa yang diharapkan bangsa ini. (T)

Tags: demokrasiidealismemahasiswaOrde Baru
Indra Andrianto

Indra Andrianto

Lahir pada tanggal 14 Maret 1995 kelahiran Bondowoso-Jatim. Saat ini menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Undiksha-Bali. Kabid Perguruan Tinggi dan Kepemudaan HMI Cabang Singaraja.

Please login to join discussion

MEDIA SOSIAL

  • 3k Fans
  • 41 Followers
  • 1.4k Followers

ADVERTISEMENT

tatkala.co

tatkala.co

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
One of the works of the Undiksha Fine Arts Student Exhibition May 7, 2018 (Picture by Mursal Buyung)
Poetry

Poems by Devy Gita : Out of Nowhere, A Second Then Good Bye

OUT OF NOWHERE Out of nowhere No one to be known Nothing to be shown Guilt to be blown Out...

by Devy Gita
September 8, 2019

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Senjakala

by Satria Aditya
December 7, 2019
Foto ilustrasi: youtube, cara membuat nasi goreng enak
Esai

Nasi Goreng, Dari Nasi Sisa, Politik, Hingga Dapur Istri Tercinta

Konon, ceritanya nasi goreng dahulu kala dibuat oleh orang Tiongkok untuk mengolah sisa nasi yang tidak habis dimakan. Hal ini ...

August 13, 2019
Esai

“Ngayah” Bukan “Lelah Sing Mabayah”

Kebanyakan orang jika mendengar kata ngayah lebih diidentikan dengan kata gotong royong. Namun, bagi saya kata ngayah  tidaklah sesederhana itu ...

September 26, 2019
Esai

“Kamu kan Anak TI. Plis, Benerin Laptop Pacarku Dong!” – Uh, Sakitnya…

Suatu hari yang tenang, di penghujung tahap akhir penyelesaian project final ujian akhir semesterku. Aku bangun agak telat karena menghabiskan ...

July 2, 2019
Esai

Jaja Galungan dan Akulturasi Setengah Hati

Jaja Galungan (Foto: Artika) Perempuan kaki Batukaru, yang pada awal sejarahnya menjadi bagian dari basis ekonomi pertanian, datangnya hari raya ...

July 15, 2019
Esai

Umbu Landu Paranggi, Reuni Puitik, Institusi Sunyi, dan Pendidikan Berjiwa

MALAM itu, 22 Desember 2017, melewati titik nol Kota Denpasar - patung Catur Muka - aneka kenangan masa lalu mulai ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Kunjungan siswa sekolah dasar ke ART BALI [Foto: Art Bali]
Kilas

Masih Berlangsung, Pameran Seni Rupa Kontemporer ART • BALI 2019 – “Speculative Memories”

by tatkala
December 6, 2019

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gubernur bagikan air bersih di Nusa Penida
Sumber: nasional.republika.co.id
Opini

Ulangan Sejarah Krisis Air di Nusa Penida

by I Ketut Serawan
December 15, 2019

POPULER

Foto ilustrasi: Mursal Buyung

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

February 2, 2018
Danjen Kopassus Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dan bapaknya Sastrawan Nengah Tinggen (Foto:Ist)

Cantiasa jadi Danjen Kopassus – Mari Ingat Bapaknya; Sastrawan Nengah Tinggen

January 27, 2019
tatkala.co

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (51) Cerpen (116) Esai (833) Essay (3) Features (3) Fiction (2) Fiksi (2) Khas (229) Kiat (16) Kilas (130) Opini (413) Peristiwa (81) Perjalanan (34) Persona (6) Poetry (2) Puisi (74) Ulasan (259)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In